37 Ribu Orang Meninggal – Banyak orang di Jepang yang hidup sendirian, dan pada paruh pertama 2024, hampir 37 ribu di antaranya meninggal dalam keadaan sendiri di rumahnya. Lebih tragis lagi, beberapa di antaranya baru ditemukan setelah lama meninggal. Dikutip dari BBC pada Kamis (5/9/2024), hampir 4.000 orang yang meninggal baru ditemukan sebulan kemudian. Bahkan, menurut data dari National Police Agency Jepang, 130 jasad baru ditemukan setelah setahun berlalu.
Jepang, yang memiliki populasi tertua di dunia menurut data PBB, menghadapi fenomena ini secara serius. Banyak lansia di Negeri Sakura hidup sendirian dan pada akhirnya meninggal tanpa ditemani siapa pun, mencerminkan masalah sosial yang semakin memburuk di negara tersebut.
Pada paruh pertama tahun 2024, sebanyak 37.227 orang yang hidup sendirian
ditemukan meninggal di rumah mereka, dengan lebih dari 70% di antaranya berusia 65 tahun ke atas. Fenomena ini semakin menunjukkan peningkatan jumlah lansia yang hidup dan meninggal sendirian, yang menjadi perhatian serius di Jepang.
Pihak kepolisian akan menyerahkan temuan ini kepada pemerintah sebagai langkah untuk mengantisipasi makin tingginya fenomena kematian dalam kesendirian. Menurut Japanese National Institute of Population and Social Security Research, angka lansia yang hidup sendirian diperkirakan akan mencapai 10,8 juta jiwa pada tahun 2050, menambah tantangan besar bagi negara yang sudah menghadapi krisis demografis.
Jumlah rumah tangga di Jepang yang hanya dihuni oleh satu orang
diperkirakan akan mencapai 23,3 juta pada tahun mendatang. Jepang telah lama berusaha mengantisipasi penurunan populasi dan meningkatnya jumlah warga lansia, namun sejauh ini belum cukup berhasil dalam mengatasi masalah tersebut.
Tahun 2023 mencatat penurunan signifikan dalam angka kelahiran bayi, yang telah menurun selama delapan tahun berturut-turut. Kondisi ini membuat Jepang menghadapi krisis demografis yang mengancam keberlangsungan eksistensi negara. Menurut data dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang, sebanyak 758.631 bayi lahir di Jepang pada tahun 2023, turun 5,1% dibandingkan tahun sebelumnya, menjadikannya angka kelahiran terendah sejak Jepang mulai mencatat statistik kelahiran pada tahun 1899.
Elon Musk, bos SpaceX dan Tesla, yang sering membahas isu populasi, pernah memperingatkan bahwa Jepang menghadapi ancaman serius. “Jepang akan hilang jika sesuatu tidak berubah,” tulisnya di platform X beberapa waktu lalu.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.