Cyberlife · September 1, 2024 0

Amerika Borong Drone Kamikaze Senilai Triliunan: Apa Alasannya?

Amerika Borong Drone Kamikaze – AeroVironment (AV) baru saja memperoleh kontrak besar senilai USD 990 juta atau sekitar Rp 15,3 triliun dari pemerintah Amerika Serikat untuk memasok drone kamikaze buatannya ke US Army. Drone kamikaze yang dimaksud dalam kontrak ini adalah Lethal Unmanned System (LUS) buatan AeroVironment, yaitu Switchblade 300 dan 600, yang dikenal dengan kemampuan serangan presisi dan mobilitas tinggi.

Meskipun tidak disebutkan secara spesifik berapa banyak drone yang akan dibeli dengan nilai kontrak tersebut, kontrak ini akan berlangsung selama lima tahun ke depan. Pengiriman pertama diperkirakan akan dimulai dalam beberapa bulan mendatang, menandai langkah penting dalam peningkatan kemampuan militer AS di bidang teknologi drone.

Kesepakatan ini menunjukkan betapa pentingnya drone kamikaze dalam strategi pertahanan modern, terutama untuk misi-misi yang memerlukan presisi tinggi dan efektivitas di medan tempur. Dengan kontrak ini, AeroVironment semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemasok utama sistem persenjataan tak berawak untuk militer AS.

Switchblade: Drone Kamikaze dengan Akurasi Tinggi

Meskipun sering disebut sebagai drone, Switchblade sebenarnya adalah sebuah misil atau peluru kendali dengan akurasi yang sangat tinggi. Misil ini dapat diluncurkan menggunakan peluncur mortir atau bahkan dilemparkan dengan tangan seperti pesawat aeromodeling. Kemampuan peluncuran yang fleksibel ini membuat Switchblade menjadi senjata yang sangat efektif dan mudah digunakan di berbagai situasi medan tempur.

Sebelum mencapai target dan meledakkan diri, rudal Switchblade dapat terbang selama 40 menit, memberikan waktu yang cukup untuk mengumpulkan informasi dan mengirimkan tangkapan video kembali ke pasukan yang mengontrolnya. Video ini dikirim secara real-time, memungkinkan pasukan di darat untuk mengarahkan rudal dengan presisi ke target yang diinginkan. Kontrol rudal ini dilakukan melalui tablet yang dipegang oleh pasukan, memberikan mereka kendali penuh atas jalur terbang dan waktu ledakan rudal.

Dengan kemampuan seperti ini, Switchblade menjadi alat yang sangat berharga dalam operasi militer, terutama untuk misi-misi yang memerlukan serangan presisi dan pengawasan dari jarak jauh.

Switchblade 300 dan 600: Senjata Andalan untuk Menghancurkan Kendaraan Lapis Baja dan Tank

Switchblade 300 dan 600 dipilih oleh militer AS karena kemampuannya yang luar biasa dalam menghancurkan kendaraan lapis baja, tank, serta pasukan musuh yang berlindung di dalam bangunan. Kedua sistem ini menawarkan solusi yang sangat efektif dan mematikan di medan perang.

Brett Hush, Senior Vice President AeroVironment dan General Manager Loitering Munition System, menyatakan kebanggaannya atas pemilihan Switchblade oleh US Army. “AV bangga sudah dipilih untuk memasok Switchblade guna memenuhi kebutuhan Army yang darurat ini. Kontrak terbaru ini menunjukkan kematangan dan efektivitas dari sistem kami, termasuk posisi AV yang strategis untuk memproduksi secara cepat dan mengirimkan solusi canggih ini untuk operator di medan perang,” kata Brett Hush.

Switchblade 300 memiliki kemampuan terbang selama 20 menit dengan jangkauan jarak hingga 30 km. Sistem ini dapat dioperasikan dari darat, laut, atau bahkan dari platform yang sedang bergerak. Berkat tingkat kebisingannya yang sangat rendah, Switchblade 300 sulit dideteksi, diidentifikasi, atau diikuti, membuatnya menjadi senjata yang sangat efisien untuk operasi rahasia.

Di sisi lain, Switchblade 600 menawarkan kemampuan yang lebih besar dengan waktu terbang selama 40 menit dan jangkauan hingga 40 km. Dilengkapi dengan hulu ledak anti-tank yang setara dengan rudal panggul Javelin, Switchblade 600 sangat efektif dalam menghancurkan target-target berat seperti tank.

Kedua model ini dilengkapi dengan kamera electro-optical dan infra merah, yang memberikan operator pandangan bird’s-eye view untuk memata-matai target atau memandu rudal secara manual jika diperlukan. Sebelum kontrak terbaru ini, militer AS telah menggunakan rudal serupa dalam konflik di Ukraina untuk menyerang militer Rusia, menunjukkan keefektifan dan keandalan sistem ini di medan perang nyata.

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.