
Semester I-2025, Laba Emiten Prajogo Melonjak 3.617 Persen
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), yang dimiliki oleh Prajogo Pangestu, baru saja mengumumkan pencapaian luar biasa dalam kinerja keuangannya. Sepanjang semester pertama tahun 2025, perusahaan ini mencatatkan lonjakan laba yang mencengangkan hingga 3.617,9% dibandingkan tahun lalu, mencerminkan kemajuan pesat di sektor petrokimia.
Laba setelah pajak perusahaan ini per 30 Juni 2025 mencapai US$1,62 miliar atau sekitar Rp26 triliun. Sebelumnya, pada tahun 2024, perusahaan ini mengalami kerugian sebesar US$46,2 juta, yang menunjukkan perubahan signifikan dalam kesehatan finansial mereka.
Dari sisi pendapatan, TPIA berhasil meraih angka US$2,91 miliar, meningkat 236,2% dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa strategi dan inisiatif yang diambil oleh manajemen mulai memberikan hasil yang positif.
Pencapaian luar biasa ini sebagian besar didorong oleh akuisisi strategis TPIA terhadap Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. pada awal April 2025. Menurut Andre Khor, Chief Financial Officer dari perusahaan, akuisisi ini tidak hanya memberikan keuntungan finansial tetapi juga memperkuat posisi perusahaan di pasar regional.
Pentingnya Akuisisi dalam Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Akuisisi Aster Chemicals dan Energy memang menjadi langkah besar bagi TPIA. Dengan adanya akuisisi tersebut, perusahaan dapat meningkatkan nilai tambah yang lebih besar dari aksi korporasi ini. Hal ini diungkapkan oleh Andre Khor yang menyatakan bahwa langkah ini memberikan manfaat sinergi bagi seluruh sektor yang dikelola oleh Chandra Asri.
Strategi ini juga mencerminkan upaya perusahaan untuk memperluas jangkauan operasional di sektor kimia dan energi. Meningkatnya kehadiran di bidang ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan jangka panjang, memberikan manfaat bagi stakeholder dan masyarakat Indonesia.
Dalam laporan keuangan, kontribusi dari akuisisi ini tercermin dalam pencatatan keuntungan yang diperoleh. Hal ini juga berdampak positif pada struktur neraca perusahaan, meningkatkan daya tarik investasi bagi calon investor.
Kenaikan Beban Pokok Pendapatan yang Signifikan
Sementara TPIA menikmati hasil pencapaian tersebut, perusahaan juga harus menghadapi peningkatan beban pokok pendapatan. Beban yang tercatat mencapai US$2,97 miliar per pertengahan tahun, naik 248,4% dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar US$853,6 juta.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa meskipun pendapatan meningkat, biaya produksi dan operasional juga ikut terkerek. Perusahaan harus dapat mengelola beban ini agar tetap menguntungkan di pasar yang semakin kompetitif.
Menjaga keseimbangan antara pendapatan dan beban operasional akan menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen perusahaan. Langkah strategis perlu diambil untuk mengoptimalkan proses produksi dan meningkatkan efisiensi agar dapat bertahan di tengah persaingan yang ketat.
Posisi Aset dan Liabilitas yang Kuat
Di sisi lain, posisi aset TPIA pada pertengahan tahun tercatat sebesar US$10,68 miliar. Angka ini meningkat signifikan dari tahun lalu yang hanya sebesar US$5,66 miliar, menunjukkan bahwa perusahaan sedang dalam kondisi keuangan yang baik.
Liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing tercatat sebesar US$5,92 miliar dan US$4,76 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa struktur modal TPIA cukup sehat, dan perusahaan telah berhasil mengelola utang dengan efisien.
Dengan posisi aset yang kuat, TPIA memiliki fleksibilitas untuk melakukan ekspansi lebih lanjut di masa mendatang. Ini jadi sinyal positif bagi para investor yang melihat potensi pertumbuhan jangka panjang dari perusahaan ini.