
Purbaya Tiba-tiba Merupakan Sidak di Kantor, Berikut Hasilnya
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melakukan kunjungan mendadak ke kantor pusat BNI pada Senin, 29 September 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau penyaluran dana pemerintah yang disiapkan untuk kebutuhan kredit.
Purbaya menekankan pentingnya transparansi dalam penggunaan dana yang mencapai Rp200 triliun tersebut. “Kita harus memastikan bahwa dana tersebut dipergunakan dengan benar dan tidak mengganggu stabilitas sistem keuangan,” ujarnya kepada wartawan menyusul acara akad massal 26.000 FLPP di Cileungsi, Bogor.
Dalam kunjungan tersebut, Purbaya mengungkapkan kepuasan atas penyaluran dana yang dinilai berjalan dengan baik dan optimal. “Kami ingin memastikan tidak ada permainan dalam penggunaan dolar atau risiko lainnya, ternyata semuanya baik-baik saja,” tambahnya.
Purbaya juga menyebutkan bahwa target penyaluran kredit BNI diproyeksikan akan meningkat pada tahun ini dan tahun depan. “Dulu mungkin lambat, tetapi sekarang kami berupaya mencapai pertumbuhan kredit yang signifikan, di atas 11%,” ungkapnya.
Tindakan Menteri Keuangan dalam Memastikan Penyaluran Dana
Kunjungan mendadak Purbaya dilakukan untuk melihat langsung proses penyaluran dana ke BNI dan memastikan bahwa semua berjalan sesuai rencana. Purbaya menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan pengawasan dalam sektor keuangan.
“Melalui sidak ini, kami ingin melihat cara kerja dan efektivitas BNI dalam mengelola dana yang telah dicairkan,” tutur Purbaya. “Kami akan terus memantau agar tidak terjadi kebocoran dalam penyaluran dana ini,” imbuhnya.
Tindakan semacam ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lembaga lain, sehingga mereka lebih transparan dalam pengelolaan dana pemerintah. “Kita perlu menciptakan akuntabilitas agar kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan tetap terjaga,” kata Purbaya.
Proyeksi Peningkatan Penyaluran Kredit BNI di Masa Depan
Purbaya juga menjelaskan bahwa dengan adanya peningkatan penyaluran kredit, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “BNI sebagai salah satu bank pelat merah diharapkan bisa berkontribusi lebih banyak dalam mendukung sektor usaha,” ungkap Purbaya.
Peningkatan sebesar 11% dalam penyaluran kredit diyakini dapat membantu banyak pelaku usaha yang membutuhkan modal. “Kita ingin memfasilitasi pengusaha kecil dan menengah agar bisa mengakses kredit dengan lebih mudah,” tambahnya.
Dari hasil pantauannya, Purbaya menilai BNI sudah berada pada jalur yang baik, dan optimis target ini bisa tercapai. “Kami akan terus mendukung BNI agar dapat menjalankan fungsi intermediasi dengan lebih efisien,” ujar Purbaya.
Kesimpulan dari Kunjungan Mendadak Menteri Keuangan
Kunjungan mendadak Purbaya ke kantor BNI menegaskan komitmen pemerintah untuk mengawasi dan memastikan penyaluran dana berjalan dengan baik. Sebagai menteri keuangan, Purbaya memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan negara.
“Ini bukan hanya soal angka atau pertumbuhan, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat membantu masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi,” jelasnya. Purbaya berharap semua lembaga keuangan dapat meningkatkan kinerja mereka, terutama dalam penyaluran kredit untuk usaha kecil.
Dengan adanya langkah-langkah yang jelas dan tegas, diharapkan BNI dan bank-bank lain dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. “Kami akan terus memantau dan mendorong semua langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan ini,” tutup Purbaya.