
Purbaya Melihat Tanda Tanda Ekonomi RI Akan Meningkat Pesat
Dalam beberapa waktu terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimis bahwa pertumbuhan ini akan semakin cepat berkat kebijakan pemerintah yang memanfaatkan dana menganggur yang disalurkan ke bank-bank milik negara.
Sejak pertengahan September 2025, pemerintah telah menempatkan dana mencapai Rp 200 triliun di lima bank besar, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan Bank Syariah Indonesia. Alokasi masing-masing bank ini diharapkan dapat mempercepat penyaluran kredit dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Purbaya menyebutkan bahwa dampak positif dari kebijakan ini sudah mulai terlihat. Salah satunya adalah peningkatan signifikan dalam pertumbuhan kredit dari Bank Mandiri yang naik dari sekitar 8% menjadi 11% dalam waktu singkat.
“Ada peningkatan yang jelas, yang menunjukkan bahwa langkah ini benar-benar efektif,” ungkap Purbaya dalam pernyataannya. Ini adalah sinyal positif bagi perekonomian Indonesia dalam menghadapi tantangan ke depan.
Strategi Pemerintah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah berpandangan bahwa penempatan dana di bank-bank negara adalah langkah strategis untuk memperluas cakupan kredit. Dengan adanya tambahan dana, bank-bank ini diharapkan bisa lebih agresif dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat dan sektor usaha.
Selain itu, peningkatan pertumbuhan M0, yaitu uang primer yang beredar, menjadi indikator penting lainnya. Purbaya menyatakan bahwa pertumbuhan uang primer mencapai 13%, meningkat dari posisi stagnan sebelumnya.
Bank Indonesia mencatat bahwa pertumbuhan ini bukan hanya sekadar angka, melainkan juga merupakan refleksi dari kondisi pasar yang lebih sehat. Sistem perbankan yang lebih likuid akan mendorong pelaku ekonomi untuk lebih aktif berinvestasi.
Dalam konteks ini, pemerintah juga menyadari pentingnya meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan adanya kredit yang lebih mudah diakses, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif dalam pengeluaran dan konsumsi.
Peran Bank Indonesia dalam Stabilitas Ekonomi
Bank Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas perekonomian. Oleh karena itu, BI mencatat bahwa uang primer atau M0 yang teradjust per September 2025 mencapai Rp 2.152,4 triliun. Ini menunjukkan ketersediaan likuiditas yang cukup di pasar.
Kepala Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso mengatakan bahwa uang primer ini tumbuh 18,6% dibandingkan tahun lalu. Ini adalah angka yang signifikan, menunjukkan bahwa bank-bank lebih aktif dalam memberikan kredit kepada masyarakat.
Lebih lanjut, pertumbuhan giro bank umum di Bank Indonesia juga terdata meningkat. Peningkatan ini tidak hanya membuktikan bahwa bank semakin percaya diri untuk memberikan kredit, tetapi juga bahwa masyarakat dan bisnis siap untuk memanfaatkannya.
Selain bertujuan untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi, pendekatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor baik domestik maupun asing. Keberadaan likuiditas yang cukup membuat investor semakin yakin untuk berinvestasi di Indonesia.
Tantangan yang Masih Perlu Dihadapi Oleh Ekonomi Indonesia
Meskipun ada tanda-tanda positif, tantangan masih tetap ada. Ketidakpastian global dan faktor eksternal lainnya dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah dan BI perlu terus berkoordinasi dalam menghadapi potensi risiko tersebut.
Purbaya mengingatkan bahwa pertumbuhan yang cepat tidak selalu berkelanjutan tanpa dasar yang kuat. Harmonisnya kebijakan fiskal dan moneter akan menjadi kunci dalam memastikan pertumbuhan yang stabil.
Untuk menjaga momentum, inovasi dalam produk keuangan dan kebijakan juga perlu dilakukan. Menghadapi era digital, bank-bank dituntut untuk lebih adaptif terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan nasabah.
Eduksi kepada masyarakat mengenai produk keuangan juga menjadi faktor penting. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat akan lebih siap untuk memanfaatkan layanan perbankan yang ada.