Ciri-Ciri Saham Gorengan yang Harus Dikenali Investor Pemula agar Tidak Tergoda
4 mins read

Ciri-Ciri Saham Gorengan yang Harus Dikenali Investor Pemula agar Tidak Tergoda

Saham gorengan adalah istilah yang merujuk pada saham-saham yang mengalami lonjakan harga yang signifikan akibat manipulasi pasar. Kenaikan ini cenderung tidak mencerminkan fundamental yang sehat dari perusahaan yang menerbitkannya, sehingga berisiko tinggi bagi investor.

Fenomena saham gorengan sering kali dilihat sebagai peluang oleh para trader yang mengincar keuntungan cepat. Namun, bagi investor pemula, sejumlah risiko dapat mengintai, terutama tindakan manipulasi yang dapat merugikan di pasar ini.

Kasus-kasus terkait korupsi pengelolaan investasi menunjukkan betapa fatalnya dampak dari manipulasi perdagangan yang terjadi, cukup banyak yang terluka akibat praktik yang tidak sehat ini. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih mendalam mengenai saham gorengan menjadi sangat penting.

Berikut adalah beberapa ciri khas dari saham gorengan yang perlu diperhatikan oleh para investor.

Ciri-Ciri Umum Saham Gorengan yang Patut Diketahui

Keseluruhan saham gorengan biasanya terdaftar dalam daftar unusual market activity (UMA). Ketika saham berada di radar UMA, ini adalah tanda bahwa harga saham tersebut mengalami lonjakan yang tidak wajar dalam periode waktu tertentu.

Manipulasi harga yang ekstrem dapat diidentifikasi ketika saham tersebut mencapai batas auto reject atas dan menjaga lonjakan tersebut selama lebih dari dua hari. Pemantauan dan kewaspadaan dalam konteks ini sangat dianjurkan untuk menghindari kerugian mendalam.

Pada umumnya, saham gorengan dapat naik hingga batas harian yang lebih tinggi, tergantung pada harga awalnya. Oleh karena itu, setiap investor yang berinvestasi di pasar modal harus memperhatikan tanda-tanda peringatan ini.

Perhatikan Volume dan Nilai Transaksi Saham

Volume dan nilai transaksi harian sangat penting dalam mengidentifikasi saham gorengan. Saham jenis ini biasanya memiliki kapitalisasi pasar yang rendah, namun sering kali transaksi harian dapat melampaui saham blue chip.

Kapitalisasi pasar dihitung dari jumlah saham yang beredar dikalikan dengan harga pasar, dan ini menjadi kriteria penting dalam menilai kesehatan perusahaan. Oleh karena itu, analisis yang tajam sangat diperlukan sebelum berinvestasi.

Saham gorengan ini seringkali menyebabkan fluktuasi harga yang tajam, sehingga para investor harus cepat tanggap. Memahami pola transaksi ini menjadi salah satu cara untuk menghindari penjebakan di pasar.

Pola Bid dan Offer yang Tidak Wajar

Di pasar saham, bid dan offer adalah dua komponen vital yang menggambarkan antrian beli dan jual. Saham gorengan biasanya memiliki bid dan offer yang tipis, yang memudahkan bandar untuk manipulasi harga.

Di banyak kesempatan, investor akan menemukan antrian yang tidak merata dalam posisi bid dan offer. Hal ini sangat berbahaya bagi mereka yang tidak menyadari pola ini dan berpotensi merugikan investasi mereka secara signifikan.

Ketika bid dan offer ditransaksikan dalam jumlah yang tidak seimbang, manipulasi harga menjadi lebih mudah. Investor harus selalu waspada dan memantau posisi mereka dalam situasi tersebut.

Kinerja Keuangan dan Kenaikan Harga yang Tak Sejalan

Di banyak kasus, pergerakan harga saham gorengan tidak sejalan dengan kinerja keuangan yang sebenarnya. Seringkali, sahamnya dapat mengalami kenaikan harga yang tajam tanpa adanya laporan positif dari emiten.

Kenaikan yang tidak sesuai dengan laporan keuangan ini menciptakan kekhawatiran di kalangan investor. Perlu diingat bahwa fluktuasi harga yang tajam dapat menandakan adanya manipulasi pasar yang sedang berlangsung.

Dalam beberapa kasus, meskipun perusahaan mengalami kerugian yang signifikan, harga saham masih terus melambung. Oleh karena itu, analisis yang menyeluruh sangat diperlukan untuk menghindari keputusan yang tidak menguntungkan.

Pentingnya Analisis Fundamental Saham dalam Investasi

Saham gorengan sering kali sulit untuk dianalisis secara fundamental karena harga dan kinerja yang tidak seimbang. Untuk memahami nilai sebenarnya dari suatu saham, rasio harga per laba dan harga per nilai buku menjadi acuan penting.

Sebagai contoh, ketika rasio P/BV suatu industri berada di angka yang wajar tetapi ada emiten yang melampaui angka tersebut secara ekstrem, investor harus lebih berhati-hati. Analisis ini penting untuk mendeteksi apakah suatu saham layak untuk diinvestasikan atau tidak.

Dengan mengetahui rasio-rasio penting dan membandingkannya dengan pesaing, investor bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan. Kesempatan dalam berinvestasi harus didasarkan pada informasi yang objektif dan akurat.