Raksasa Investasi Inggris Hengkang dari RI, Ini yang Menggantikan

Manulife Wealth & Asset Management dan Schroder Investment Management Limited baru saja mengumumkan kerjasama penting yang dapat mengubah lanskap investasi di Indonesia. Penandatanganan perjanjian akuisisi ini melibatkan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dan PT Schroder Investment Management Indonesia (Schroders Indonesia), di mana MAMI akan mengambil alih Schroders Indonesia. Konsekuensi dari langkah ini nantinya diharapkan dapat memberikan solusi investasi yang lebih beragam dan berkualitas bagi masyarakat.

Dari rilis resmi yang dikeluarkan pihak terkait, akuisisi ini bertujuan untuk menggabungkan pengalaman serta keahlian kedua perusahaan dalam menyediakan solusi investasi yang inovatif. Dengan langkah ini, diharapkan para nasabah akan mendapat manfaat dari kolaborasi yang lebih kuat dan lebih luas dalam hal akses ke produk dan layanan unggulan.

Proses akuisisi diharapkan dapat selesai setelah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan, termasuk mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selama masa transisi ini, MAMI dan Schroders Indonesia akan beroperasi secara mandiri, memastikan semua regulasi yang berlaku tetap dipatuhi demi menjaga kepercayaan publik.

Perjalanan Manulife Wealth & Asset Management di Indonesia

Manulife Wealth & Asset Management telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1996 ketika MAMI didirikan, dan saat ini telah menjadi salah satu manajer investasi yang terbesar dan paling berpengalaman di pasar. Dengan lebih dari dua puluh tahun pengalaman, MAMI telah membangun reputasi yang solid dalam memberikan layanan keuangan yang komprehensif kepada nasabahnya.

Sebagai manajer investasi terbesar di Indonesia, MAMI mengelola aset yang mencapai Rp101,7 triliun dan melayani lebih dari 2,5 juta nasabah. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam memberikan solusi investasi yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, berlandaskan pada inovasi dan kepercayaan.

Sementara itu, Schroders Indonesia juga bukanlah nama yang asing di industri ini. Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, perusahaan ini telah mengukuhkan posisinya sebagai manajer investasi terbesar kelima di Indonesia, dengan dana kelolaan lebih dari Rp56 triliun. Keberadaan kedua perusahaan ini di pasar menunjukkan betapa dinamisnya industri manajemen aset di tanah air.

Misi dan Visi Bersama dalam Investasi

Visi dari akuisisi ini adalah untuk membangun platform investasi yang lebih solid guna memenuhi berbagai kebutuhan nasabah yang kian berkembang. Fabio Fontainha, yang menjabat sebagai Head of Wealth and Asset Management di Manulife, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam menciptakan nilai tambah bagi seluruh stakeholder, terutama nasabah.

Menariknya, Chris Durack, Chair of Asia di Schroders, mengungkapkan bahwa kemitraan ini menawarkan potensi pertumbuhan yang signifikan. Dengan filosofi yang berorientasi pada nasabah dan tujuan jangka panjang yang sejalan, kedua perusahaan bertujuan untuk menciptakan ekosistem investasi yang lebih baik di Indonesia.

Hal ini sejalan dengan tren global di mana banyak perusahaan mencari cara untuk berkolaborasi dalam menghadapi tantangan industri, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan inovasi layanan. Sinergi antara MAMI dan Schroders Indonesia diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Prospek Investasi di Masa Depan

Dengan akuisisi ini, MAMI dan Schroders Indonesia berharap dapat menembus pasar investasi yang lebih luas dan menawarkan produk yang lebih kompetitif. Peluang ini dianggap sebagai langkah strategis yang tidak hanya menguntungkan kedua perusahaan, tetapi juga bermanfaat bagi para nasabah mereka.

Dalam perjalanan ke depan, ada tantangan yang perlu dihadapi, termasuk menjaga keberlanjutan layanan dan memastikan bahwa semua pihak merasa diuntungkan. Namun, kedua perusahaan optimis bahwa kolaborasi ini akan membuahkan hasil yang positif dan berkelanjutan.

Dalam rangka mendukung visi mereka, MAMI dan Schroders Indonesia akan memperluas jangkauan produk dan memperkuat hubungan dengan nasabah. Ke depannya, langkah-langkah inovatif dan strategi yang terencana akan terus dikembangkan untuk memastikan keberhasilan dalam menghadapi dinamika pasar.