CEO Apple – Apple Intelligence menjadi salah satu fitur unggulan pada iPhone 16 series, dengan kemampuan AI yang diharapkan dapat meningkatkan pengalaman pengguna dalam hal personalisasi dan efisiensi. Namun, karena peluncuran yang terlambat dibandingkan dengan pesaing yang sudah lebih dulu memperkenalkan teknologi AI canggih, Apple pun dituding tertinggal dalam perlombaan kecerdasan buatan. Hal ini menjadi sorotan berbagai media teknologi yang mempertanyakan posisi Apple dalam menghadapi era AI yang semakin pesat berkembang.
Tidak disangka, CEO Apple Tim Cook justru setuju dengan penilaian tersebut. Dalam sebuah wawancara eksklusif, Cook secara jujur mengakui bahwa Apple memang terlambat dalam mengadopsi dan mengintegrasikan teknologi AI ke dalam produk mereka dibandingkan para pesaing. Pengakuan ini menunjukkan sikap terbuka dan jantan dari CEO Apple, yang tidak segan untuk mengakui kekurangan perusahaannya di hadapan publik.
“Kami akui bahwa ada aspek di mana kami tertinggal,” ujar Tim Cook, menanggapi tudingan bahwa iPhone tidak secepat kompetitor dalam mengadopsi teknologi AI terbaru. Meski begitu, ia juga menegaskan bahwa Apple sedang bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan ini, dengan investasi besar-besaran dalam pengembangan AI dan machine learning untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Apple Lebih Fokus pada Pengalaman Pengguna, Meski Bukan yang Pertama dalam AI
Dalam wawancara dengan Wall Street Journal, Tim Cook mengakui bahwa Apple memang bukan perusahaan pertama yang mengintegrasikan AI ke dalam perangkatnya. Banyak pesaing yang lebih dulu memperkenalkan fitur AI canggih yang mampu memberikan pengalaman unik kepada pengguna, sehingga Apple sempat dituding tertinggal dalam inovasi AI.
Namun, Cook menegaskan bahwa tujuan Apple bukanlah untuk menjadi yang tercepat, melainkan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna. “Kami bukan yang pertama melakukan kecerdasan (buatan). Namun, kami melakukannya dengan cara yang menurut kami terbaik bagi pelanggan,” ujar Cook, seperti dikutip dari Gizmodo pada Selasa (22/10/2024).
Pengakuan ini menunjukkan bahwa Apple memiliki pendekatan berbeda dalam mengembangkan teknologi AI. Alih-alih terburu-buru untuk merilis fitur AI hanya demi mengejar kompetisi, Apple lebih memilih untuk memastikan bahwa setiap inovasi yang mereka perkenalkan benar-benar bermanfaat dan matang, memberikan nilai lebih dalam kehidupan sehari-hari pengguna. Hal ini sesuai dengan filosofi Apple yang selalu menekankan pada kualitas dan keandalan produk mereka.
Tim Cook: “Menjadi yang Terbaik Lebih Penting daripada Menjadi yang Pertama”
Dalam wawancara tersebut, Tim Cook juga menyampaikan filosofi yang dipegang oleh Apple selama bertahun-tahun. Ia menekankan bahwa dalam dunia teknologi, kadang-kadang perusahaan dapat menjadi yang pertama sekaligus yang terbaik. Namun, jika harus memilih antara menjadi yang pertama atau menjadi yang terbaik, Cook dengan tegas menyatakan bahwa menjadi yang terbaik adalah prioritas utama bagi Apple.
“Kalau kami hanya boleh melakukan salah satu, tidak ada yang diragukan. Jika Anda berbicara dengan 100 orang, 100 dari mereka akan berkata: Ini tentang menjadi yang terbaik,” sambung Cook. Baginya, kesuksesan tidak diukur dari siapa yang lebih cepat menghadirkan teknologi, melainkan dari seberapa baik teknologi tersebut dapat memberikan pengalaman yang bermanfaat dan berdampak positif bagi pengguna.
Pernyataan ini mencerminkan strategi Apple yang tidak hanya mengejar tren, tetapi lebih berfokus pada bagaimana teknologi yang mereka kembangkan dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna. Filosofi ini menjelaskan mengapa Apple terkadang memilih untuk memperkenalkan fitur yang mungkin sudah diperkenalkan lebih dulu oleh kompetitor, tetapi dengan pendekatan yang berbeda dan lebih matang untuk memastikan kualitas dan fungsionalitas terbaik.
Apple Akui Ketinggalan dalam AI: Fitur Apple Intelligence Baru Diluncurkan Bertahap
Belum lama ini, Mark Gurman, seorang jurnalis teknologi dari Bloomberg, melaporkan bahwa internal Apple menyadari bahwa pengembangan AI mereka tertinggal sekitar dua tahun dibandingkan dengan para pesaing seperti Google, OpenAI, dan Meta. Berdasarkan studi internal Apple, ChatGPT dari OpenAI terbukti 25% lebih akurat dibandingkan dengan Siri, serta mampu menjawab 30% lebih banyak pertanyaan. Fakta ini menggambarkan bahwa Apple harus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalannya dalam pengembangan teknologi AI.
Apple Intelligence, fitur unggulan yang diharapkan menjadi solusi AI dari Apple, tidak tersedia bersamaan dengan peluncuran iPhone 16 series. Layanan AI ini baru akan diluncurkan pada 28 Oktober, bersamaan dengan pembaruan iOS 18.1. Saat peluncuran awal, fitur-fitur Apple Intelligence yang tersedia masih cukup terbatas, seperti:
- Transkrip panggilan telepon dan rekaman di aplikasi Notes.
- Writing tools untuk menulis ulang dan merangkum tulisan.
- Fitur Clean Up di Photos untuk menghilangkan objek yang mengganggu di foto.
- Tampilan baru Siri yang diharapkan dapat memberikan pengalaman lebih interaktif.
Meski fitur-fitur ini cukup menarik, mereka masih tergolong sederhana dibandingkan dengan kemampuan AI dari para pesaing. Namun, Apple berencana untuk terus mengembangkan Apple Intelligence secara bertahap, dengan menghadirkan lebih banyak fitur melalui pembaruan iOS di masa mendatang. Fitur-fitur unggulan yang akan datang mencakup:
- Integrasi ChatGPT di Siri, untuk meningkatkan kemampuan Siri dalam memahami dan menjawab pertanyaan.
- Genmoji, yang memungkinkan pengguna membuat emoji yang dihasilkan oleh AI dan lebih personal.
- Image Playground, fitur untuk mengedit dan memanipulasi gambar secara kreatif.
- Siri yang lebih personal, di mana AI bisa mengenali preferensi pengguna dan memberikan rekomendasi yang lebih sesuai.
Peningkatan bertahap ini menunjukkan komitmen Apple untuk menghadirkan pengalaman AI yang sebanding atau bahkan lebih baik dari kompetitor. Meski terlambat, Apple Intelligence diharapkan bisa membawa Siri ke level yang lebih tinggi dan menjadikannya lebih relevan bagi pengguna di era teknologi AI yang semakin maju.
Apple Intelligence: Fitur AI yang Dianggap Tim Cook Mengubah Hidup
Tim Cook sendiri saat ini sudah menggunakan Apple Intelligence dalam kehidupan sehari-harinya, khususnya untuk merangkum email dari pelanggan Apple. Fitur ini, menurut Cook, sangat membantu dalam meningkatkan efisiensi dan pengelolaan informasi yang ia terima setiap hari. Cook bahkan menyebut bahwa fitur ini berhasil mengubah hidupnya, dengan memberikan waktu lebih untuk fokus pada hal-hal yang lebih penting.
Menurut Cook, Apple Intelligence memiliki potensi besar untuk mengubah hidup pengguna Apple, sama seperti bagaimana click wheel pada iPod dan layar sentuh pada iPhone pernah menjadi revolusi besar dalam teknologi konsumen. Fitur ini diharapkan mampu memberikan pengalaman yang lebih personal dan intuitif, di mana teknologi AI dapat memahami kebutuhan pengguna dan memberikan solusi yang tepat dengan cara yang tidak pernah ada sebelumnya.
“Saya pikir kita akan melihat ke belakang dan itu (Apple Intelligence) akan menjadi salah satu kantung udara yang membawa Anda ke kurva teknologi yang berbeda,” ujar Cook. Pernyataan ini menunjukkan keyakinannya bahwa Apple Intelligence akan menjadi salah satu elemen yang mempercepat peralihan pengguna ke kurva teknologi baru, yang membawa lebih banyak inovasi dan perubahan signifikan dalam cara kita menggunakan perangkat sehari-hari.
Cook percaya bahwa dengan integrasi Apple Intelligence yang lebih luas di masa mendatang, pengguna Apple akan merasakan perubahan signifikan dalam cara mereka bekerja, berkomunikasi, dan menjalani kehidupan sehari-hari—sama seperti yang pernah dirasakan dengan hadirnya teknologi revolusioner sebelumnya dari Apple.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.